https://jetbis.al-makkipublisher.com/index.php/al/index
95
Jurnal Ekonomi Teknologi & Bisnis (JETBIS)
Volume 1, Number 2, Oktober 2022
p-ISSN 2964-903X; e-ISSN 2962-9330
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBERHASILAN PEMBANGUNAN
JALAN DESA DI BANJARLOR KABUPATEN BREBES DENGAN
MENGGUNAKAN ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA
Wahudin Diantoro
Universitas Muhadi Setiabudi Brebes Indonesia
ARTIKEL INFO:
Diterima:
6 November 2022
Direvisi:
17 November 2022
Disetujui:
17 November 2022
ABSTRAK
Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional, pemerintah memberikan
perhatian yang sangat besar terhadap pembangunan pedesaan, hal ini didasarkan
pada kenyataan bahwa desa merupakan tempat berdiamnya sebagian besar
rakyat Indonesia. Pembangunan jalan pedesaan dengan melibatkan secara
maksimal masyarakat setempat dalam setiap tahapan (perencanaan, operasional
dan pemeliharaan) merupakan keharusan, sehingga akan memberikan manfaat
yang dapat dirasakan. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui variabel
yang berpengaruh terhadap manfaat dari dibangunnya.Bentuk Penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif deskriptif merupakan penelitian mengenai
suatu subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari
keseluruhan personalitas.
Kata kunci: keberhasilan pembangunan jalan desa, analisis regresi linear
berganda, Desa Banjar Lor
ABSTRACT
In the context of realizing national development, the government pays great
attention to rural development, this is based on the fact that the village is the
residence of the majority of the Indonesian people. The construction of rural
roads by maximally involving the local community in every stage (planning,
operation and maintenance) is a must, so that it will provide benefits that can be
felt. The purpose of this study is to determine the variables that influence the
benefits of the construction of this form of research is research on a research
subject with respect to a specific phase or typical of the whole personality.
Keywords: successful village road construction, multiple linear regression
analysis, Banjar Lor Village
PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Desa, desa
diartikan sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah, yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat bedasarkan asal usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia
(Diantoro, 2020).
Dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional, pemerintah memberikan perhatian yang
sangat besar terhadap pembangunan pedesaan, hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa desa
merupakan tempat berdiamnya sebagian besar rakyat Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan
dukungan dari aparat pemerintah desa yang tangguh, profesional dan mampu bersaing secara
Vol 1, No 2 Oktober, 2022
Persepsi Masyarakat Terhadap Keberhasilan Pembangunan Jalan
Desa Di Banjarlor Kabupaten Brebes Dengan Menggunakan
Analisis Regresi Linear Berganda
https://jetbis.al-makkipublisher.com/index.php/al/index
global (Oktora, 2011).
Pemberdayaan masyarakat pedesaan yang dilakukan oleh pemerintah yaitu dengan mempercepat
penyediaan berbagai infrastruktur, salah satunya infrastruktur jalan. Pembangunan infrastruktur
jalan merupakan hal yang sangat dibutuhkan sebagai pendukung utama dalam aktifitas ekonomi.
Jalan sebagai bagian dari insfrastruktur mempunyai peran penting dalam sistem transfortasi
nasional. Beberapa manfaat strategis dengan adanya jalan adalah menciptakan lapangan pekerjaan,
meningkatkan sumber daya manusia serta meningkatkan sektor riil dengan menciptakan multiplier
effect bagi perekonomian setempat (Warpani, 1990).
Pembangunan jalan pedesaan dengan melibatkan secara maksimal masyarakat setempat
dalam setiap tahapan (perencanaan, operasional dan pemeliharaan) merupakan keharusan, sehingg
akan memberikan manfaat/dampak, antara lain : 1). Terjaminnya kualitas pekerjaan yang
dihasilkan, 2). Menjaga kelangsungan operasional dan pemeliharaan, 3). Kemampuan masyarakat
dalam membangun merupakan kemitraan dengan berbagai pihak serta 4) Penguatan kapasitas
masyarakat untuk mampu mandiri memfasilitasi kegiat masyarakat dalam wilayahnya.
Seperti disebutkan diatas bahwa jalan merupakan pendukung utama dalam pembangunan,
maka mutu dari jalan harus baik agar kendaraan yang melintas merasa aman dan nyaman. Akan
tetapi pada kenyataannya masih ditemukan mutu hasil pekerjan jalan yang tidak sesuai dengan apa
yang disyaratkan, sehingga terjadi kerusakan-kerusakan yang secara umur rencana seharusnya
belum waktunya terjadi. Pada proses pelaksanaan pekerjaan jalan (termasuk pada masa
pemeliharaan) sering ditemukan ketidaksesuai mutu sehingga harus dibongkar dan dikerjakan
ulang (rework) (Arikunto, 2002).
Infrastruktur jalan yang ada Desa Banjarlor, Kec. Banjarharja Kab. Brebes Provinsi Jawa
Tengah, sudah lama mengalami kerusakan lebih dari 5 tahun tetapi belum juga mendapatkan
perhatian untuk dilakukan perbaikan. Hal ini menjadi pertanyaan besar bagi pengelola
pemerintahan khususnya perangkat desa, apakah warga masyarakat (persepsi) memang betul -
betul memerlukan perbaikan jalan sehingga aktivitas keseharian dapat berjalan lebih baik. Namun
pada akhirnya pembangunan jalan di Desa Banjarlor dilakukan oleh pemerintah. Pembangunan
(perbaikan) jalan dilakukan bulan September, Oktober dan Nopember tahun 2018 (Biang, 2008).
Pembangunan jalan Desa Banjarlor Brebes dan peningkatan infrastruktur pada umumnya
akan dapat meningkatkan mobilitas penduduk, terciptanya penurunan ongkos pengiriman barang,
terdapatnya pengangkutan barang-barang dengan kecepatan yang lebih tinggi, dan perbaikan
kualitas dari jasa-jasa pengangkutan tersebut. Dalam jangka pendek pembangunan infrastruktur
jalan akan menciptakan lapangan kerja sektor konstruksi dalam jangka menengah dan panjang
akan mendukung peningkatan efisiensi dan produktifitas sektor-sektor ekonomi terkait, sehingga
pembangunan infrastruktur jalan dapat dianggap sebagai strategi untuk mendorong peningkatan
kuaitas pendidikan, pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, peningkatan kualitas hidup
(Oktora, 2011).
a. Mengetahui variabel yang berpengaruh terhadap manfaat dari dibangunnya (diperbaikinya)
jalan Desa Banjarlor, Kec. Banjarharja, Kab. Brebes Propinsi Jawa Tengah.
b. Mengetahui sejauh mana pengaruh variabel yang paling dominan dari persepsi masyarakat
Persepsi Masyarakat Terhadap Keberhasilan Pembangunan Jalan
Desa Di Banjarlor Kabupaten Brebes Dengan Menggunakan
Analisis Regresi Linear Berganda
Vol 1, No 2 Oktober 2022
https://jetbis.al-makkipublisher.com/index.php/al/index
97
terhadap manfaat dari dibangunnya (diperbaikinya) jalan Desa Banjarlor, Kec. Banjarharja,
Kab. Brebes Propinsi Jawa Tengah.
c. Hasil dari penelitian ini sesuai dengan tujuan dari penelitian ini diharapkan akan bermanfaat
bagi perorangan atau badan yang berkecimpung dalam dunia konstruksi terutama
kontraktor- kontraktor pelaksana jasa kontruksi proyek jalan.
d. Bagi dunia pendidikan, diharapkan dapat bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai salah satu
referensi untuk penelitian lebih lanjut.
e. Bagi masyarakat Desa Banjarlor Brebes, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian
f. Bagi penulis, sebagai sarana untuk latihan membuat karya tulis dan menerapkan ilmu yang
telah diterima di Program Sarjana S.2 Universitas Sultan Agung (UNISULA) Semarang.
A. Pengertian Persepsi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan persepsi adalah tanggapan
langsung terhadap sesuatu sehingga dapat diartikan bahwa persepsi adalah merupakan suatu
pandangan dan/atau respon terhadap sesuatu sebagai akibat adanya sesuatu hal yang dianggap
diluar kondisi biasanya. Persepsi dalam masyarakat sangat dipengaruhi oleh sudut pandang
suatu komunitas pada lingkungan tersebut dimana banyaknya populasi menyebabkan persepsi
itu menjadi beraneka ragam (Bourne, 1982).
Dalam Psikologi Komunikasi,mengemukakan bahwa persepsi adalah proses stimulus dari
lingkungannya dan kemudian mengorganisasikan serta menafsirkan atau suatu proses dimana
seseorang mengorganisasikan dan menginterpretasikan kesan atau ungkapan inderanya agar
memilih makna dalam konteks lingkungannya (Budihardjo, 1997). mengartikan persepsi proses
yang digunakan oleh seseorang individu untuk menilai keangkuhan pendapatnya sendiri dan
kekuatan dari kemampuan - kemampuannya sendiri dalam hubungannya dengan pendapat -
pendapat dan kemampuan orang lain (Budihardjo & Hardjohubojo, 1993).
Menurut Walgito (2002:54) persepsi adalah pengorganisasian, penginterprestasikan
terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang
berarti dan merupakan aktifitas integrated dalam diri individu. Sedangkan menurut Jalaludin
Rahmat (2003:16) persepsi adalah penafsiran suatu obyek, peristiwa atau informasi yang
dilandasi oleh pengamalan hidup seseorang yang melakukan penafsiran itu, dengan demikian
dapat dikatakan juga bahwa persepsi adalah hasil pikiran seseorang dari situasi tertentu
(Djarwanto & Subagyo, 1996).
Persepsi merupakan suatu proses yang diawali oleh penginderaan. Penginderaan
merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat
indera. Pada umumnya stimulus tersebut diteruskan syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf,
dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Stimulus diterima oleh alat indera, kemudian
melalui proses persepsi sesuatu yang diindera tersebut menjadi sesuatu yang berarti setelah
diorganisasikan dan diinterpretasikan (Ghozali, 2001). Dapat dikemukakan bahwa persepsi itu
merupakan proses pengorganisasian, penginterpretasikan terhadap stimulus yang diterima oleh
organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan aktivitas
yang integrated dalam diri individu. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulakan bahwa
Vol 1, No 2 Oktober, 2022
Persepsi Masyarakat Terhadap Keberhasilan Pembangunan Jalan
Desa Di Banjarlor Kabupaten Brebes Dengan Menggunakan
Analisis Regresi Linear Berganda
https://jetbis.al-makkipublisher.com/index.php/al/index
persepsi adalah kecakapan untuk melihat, memahami kemudian menafsirkan suatu stimulus
sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan menghasilakan penafsiran. Serta persepsi adalah
merupakan suatu proses mental pada individu dalam usahanya untuk mengenal sesuatu yang
meliputi aktifitas mengolah sesuatu stimulus yang ditangkap indera dari suatu obyek, sehingga
didapat pengertian dan pemahaman tentang stimulus tersebut. Jadi persepsi merupakan
dinamika yang terjadi dalam diri, disaat individu tersebut menerima stimulus dari
lingkungannya (Hadi, 2005).
B. Masyarakat
Mengenai pengertian masyarakat, dalam bahasa Inggris disebut society asal katanya socius
yang berarti kawan. Arti yang lebih khusus, bahwa masyarakat adalah kesatuan sosial yang
mempunyai kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan- ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat,
kesadaran masyarakat dan sebagainya. Sedangkan jiwa masyarakat ini merupakan potensi yang
berasal dari unsur- unsur masyarakat meliputi pranata, status dan peranan sosial. Para pakar
sosiologi memberikan pengertian bahwa masyarakat adalah kumpulan individu-individu yang
saling bergaul berinteraksi karena mempunyai nilai-nilai, norma-norma, cara-cara dan prosedur
yang merupakan kebutuhan bersama berupa suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat
kontinu dan terikat oleh suatu identitas bersama (Poister, 2010).
C. Persepsi Masyarakat
Jadi pengertian persepsi masyarakat dapat disimpulkan sebagai tanggapan atau
pengetahuan lingkungan dari kumpulan individu-individu yang saling bergaul dan berinteraksi
karena mempunyai nilai-nilai, norma-norma, cara-cara dan prosedur merupakan kebutuhan
bersama berupa suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh suatu
identitas bersama yang diperoleh melalui interpretasi data indera.
D. Jenis Persepsi Masyarakat
a. Persepsi Rasional (self perception) .
Persepsi rasional adalah merupakan persepsi yang datangnya dari orang itu sendiri tanpa
adanya pengaruh dari luar dirinya, sehingga persepsi dianggap cenderung tidak mutlak.
b. Persepsi Abstrak (external perception)
Persepsi abstrak merupakan persepsi yang datangnya karena pengaruh dari luar. Pengaruh
dari luar tersebut dapat berupa pengaruh orang lain maupun akibat kebutuhan mendesak,
baik kebutuhan fisik ataupun non fisik .
METODE PENELITIAN
Bentuk Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif mengenai suatu subjek
penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas .
Penelitian ini lebih menekankan pengkajian variabel yang cukup banyak pada jumlah unit yang
kecil. Dilihat dari tujuannya, penelitian ini merupakan studi korelasional untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan (relationship) yang signifikan antara varibel bebas (hasil pembangunan
infrastruktur jalan) terhadap variabel terikat (manfaat menurut persepsi masyarakat dari
pembangunan jalan).
Penelitian ini merupakan kajian pada hasil kegiatan pembangunan jalan Desa Banjarlor,
Persepsi Masyarakat Terhadap Keberhasilan Pembangunan Jalan
Desa Di Banjarlor Kabupaten Brebes Dengan Menggunakan
Analisis Regresi Linear Berganda
Vol 1, No 2 Oktober 2022
https://jetbis.al-makkipublisher.com/index.php/al/index
99
Kec. Banjarharja, Kab. Brebes Propinsi Jawa Tengah. Berikut merupakan gambaran umum lokasi
penelitian. Adapun responden ialah masyarakat yang terlibat dalam rencana pembangunan jalan
tersebut baik disekitar trase jalan maupun di luar trase jalan. Berikut merupakan gambaran kondisi
jalan desa sebelum dilakukan pembangunan dan perbaikan :
Sumber: Hasil Survey Peneliti, 2019Gambar 1
Kondisi Jalan Sebelum dilakukan Perbaikan
Secara teknis pembangunan dan perbaikan jalan berupa betonisasi dan sandsheet dengan
ukuran sebagai berikut :
a. Panjang jalan 1.000 M (1 Km)
b. Lebar jalan 4 M
c. Tebal jalan 0,25 M
d. Betonisasi menggunakan K.175
Sumber: Peta Indeks Wilayah Kecamatan Banjarharjo,2010
Vol 1, No 2 Oktober, 2022
Persepsi Masyarakat Terhadap Keberhasilan Pembangunan Jalan
Desa Di Banjarlor Kabupaten Brebes Dengan Menggunakan
Analisis Regresi Linear Berganda
https://jetbis.al-makkipublisher.com/index.php/al/index
Sumber: Peta
Indeks Wilayah Kecamatan
Banjarharjo,2010
Gambar 3
Peta Jaringan Jalan Wilayah Studi Desa Banjar Lor Kabupaten Brebes
Menurut Supranto (1992), populasi adalah kumpulan yang lengkap dari elemen-elemen
yang sejenis, akan tetapi dapat dibedakan dari karakteristiknya. Sementara Djarwanto (1994)
mendefinisakan populasi sebagai jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau individu-individu
yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan tersebut disebut unit analisis yang dapat
berupa orang-orang, institusi-institusi, benda-benda, dan lain-lain (Kartodirdjo, 1988).
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pihak yang terlibat dan masyarakat warga Desa
Banjar Lor, dengan jumlah penduduk sebanyak 2.870 jiwa. Pihak - pihak yang terdampak dari
manfaat pembangunan jalan desa ialah :
a. Tokoh Masyarakat Desa Banjar Lor
b. Perangkat Pemerintahan Desa Banjar Lor
c. Pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Brebes
d. Perencana teknis pada kegiatan pembangunan jalan Desa banjar Lor
e. Pengawas teknis pada kegiatan pembangunan jalan Desa Banjar Lor
f. Pelaksana teknis pada kegiatan pembangunan jalan Desa Banjar Lor
g. Pengguna Jalan yang terdampak pembangunan jalan (masyarakat Desa Banjar Lor).
Sampel adalah sebagian objek yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmojo, 2003). Sedangkan Arikunto berpendapat
bahwa sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002) Dalam
penelitian ini, secara teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah dengan menggunakan
rumus Slovin, yaitu mengambil jumlah total warga dari Desa Banjar Lor serta dengan
menambahkan sampel penelitian yaitu dari beberapa pihak yang terlibat. Sehingga Populasi
dalam penelitian ini berjumlah 2.870 sampel, pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan
metode sample acak (random sampling) dengan menggunakan rumus Slovin, yaitu :
N ……………………………(3.1)
n =
1 + N.e
2
dimana :
n
=
Ukuran Sampel
N
=
Ukuran Populasi
e
=
Prosentase (%), toleransi ketidaktelitian dalam pengambilan sampel.
Berdasarkan rumus Slovin tersebut, maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini
adalah :
2.870 ……………………………(3.2)
n =
1 + 2.870 (10 % )
2
Persepsi Masyarakat Terhadap Keberhasilan Pembangunan Jalan
Desa Di Banjarlor Kabupaten Brebes Dengan Menggunakan
Analisis Regresi Linear Berganda
Vol 1, No 2 Oktober 2022
https://jetbis.al-makkipublisher.com/index.php/al/index
101
= 96,63 ≈ 97 responden
Vol 1, No 2 Oktober, 2022
Persepsi Masyarakat Terhadap Keberhasilan Pembangunan Jalan
Desa Di Banjarlor Kabupaten Brebes Dengan Menggunakan
Analisis Regresi Linear Berganda
https://jetbis.al-makkipublisher.com/index.php/al/index
Teknik ini diambil dengan berdasarkan pertimbangan subjektif peneliti, dimana persyaratan
yang dibuat sebagai kriteria harus dipenuhi sebagai sampel. Jadi dasar pertimbangannya
ditentukan tersendiri oleh peneliti, dan sampel yang diambil secara purposive ini peneliti harus :
a. Mempunyai pengetahuan yang cukup tentang populasinya;
b. Tepat dalam menentukan persyaratan;
c. Menguasai benar - benar materi penelitian dengan segala permasalahannya (Subagyo,
1997).
Tidak ada sampel yang benar - benar representatif, namun apabila ukuran sampel yang
diambil sudah dapat mewakili populasi yang ada maka pengumpulannya dapat dihentikan.
Seperti ciri khusus sampel purposive antara lain : sementara, menggelinding seperti bola salju,
disesuaikan dengan kebutuhan, dan dipilih sampai jenuh (Notoatmodjo, 2003).
Dari 97 sampel yang diambil dalam penelitian ini, terdiri atas :
a. 12 orang = Tokoh Masyarakat Desa Banjar Lor
b. 12 orang = Perangkat Pemerintahan Desa Banjar Lor
c. 10 orang = Pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Brebes
d. 10 orang = Perencana teknis pada kegiatan pembangunan jalan Desa banjar Lor
e. 10 orang = Pengawas teknis pada kegiatan pembangunan jalan Desa Banjar Lor
f. 10 orang = Pelaksana teknis pada kegiatan pembangunan jalan Desa Banjar Lor
g. 33 orang = Pengguna Jalan yang terdampak pembangunan jalan (masyarakat Desa
Banjar Lor).
Agar didapatkan sampel yang representatif dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka
penelitian ini menggunakan metode sampel acak bertujuan (purposive random sampling), yaitu
menggunakan metode sampling secara acak, namun sample tersebut memiliki kriteria tertentu
sesuai dengan keinginan peneliti sehingga didapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian.
Dengan demikian responden merupakan sampel penduga yang mewakili populasi dengan
tingkat akurasi yang paling mendekati dan terwakili secara keseluruhan dari populasi. Spradley,
dalam (Sugiyono & Kuantitatif, 2009) mengatakan bahwa sampel sebagai sumber data
sebaiknya memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Mereka yang menguasai atau memahami perkembangan pembangunan jalan desa bukan
sekedar diketahui
b. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi
c. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil ”kemasannya” sendiri.
d. Latar belakang pendidikan minimal SMU untuk Pegawai/konsultan dan minimal SMA
untuk Tokoh Masyarakat dan Kepala Keluarga di desa Banjar Lor.
e. Usia responden 20 - 60 Tahun.
Agar diperoleh responden yang benar - benar berkompeten terhadap hasil akhir penelitian
ini maka sample penelitian adalah masyarakat Desa Banjar Lor sesuai dengan lokasi
pembangunan Desa Banjarlor, Kec. Banjarharja, Kab. Brebes Propinsi Jawa Tengah yang
merupakan tokoh masyarakat dan kepala keluarga (ayah/ibu) yang berusia minimal 20 tahun,
dengan pendidikan minimal SMA, yang berkompeten dengan penelitian ini (Follett, 2005).
Kriteria sampel tersebut diatas ditetapkan, dengan alasan:
Persepsi Masyarakat Terhadap Keberhasilan Pembangunan Jalan
Desa Di Banjarlor Kabupaten Brebes Dengan Menggunakan
Analisis Regresi Linear Berganda
Vol 1, No 2 Oktober 2022
https://jetbis.al-makkipublisher.com/index.php/al/index
103
a. Karena yang dianalisis adalah persepsi masyarakat terhadap manfaat pembangunan jalan
sehingga diperlukan responden penelitian yang benar - benar berkepentingan di daerah
lokasi studi, yaitu yang mewakili Desa Banjar Lor.
b. Responden merupakan tokoh masyarakat atau kepala keluarga (ayah/ibu) yang berusia
minimal 20 tahun karena diharapkan telah dewasa dan mampu berpikir secara logis, serta
mampu mewakili beberapa orang sekaligus yang menjadi tanggung jawabnya.
c. Pendidikan responden minimal SMA, Karena dengan latar belakang pendidikan tersebut
responden dipandang memiliki wawasan yang cukup dan mampu membaca dan menulis.
Penelitian ini menggunakan pendekatan Deskriptif Kuantitatif (Hidayat, 2003).
E. Bagan Alir Penelitian
Sumber : Interpretasi peneliti, 2019
F. Penentuan Variabel
Mulai
PERUMUSAN MASALAH
Persepsi masyarakat terhadap manfaat dari pembangunan jalan desa
Persepsi masyarakat yang berpengaruh paling signifikan terhadap manfaat dari pembangunan jalan
desa
Data Cukup ?
YA
TIDAK
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Kuesioner Penelitian
Penyebaran Pra Kuesioner
Manfaat Fisik
Manfaat Sosial
Manfaat Ekonomi
Analisis Data Dan Pembahasan
Selesai
Kesimpulan dan Saran
Vol 1, No 2 Oktober, 2022
Persepsi Masyarakat Terhadap Keberhasilan Pembangunan Jalan
Desa Di Banjarlor Kabupaten Brebes Dengan Menggunakan
Analisis Regresi Linear Berganda
https://jetbis.al-makkipublisher.com/index.php/al/index
Tahap ini merupakan tahap eksploratif yang berusaha menggali sebanyak mungkin
variabel-variabel terkait dengan manfaat yang diterima masyarakat dan faktor faktor atas
pembanguan jalan di Desa Banjar Lor. Pengumpulan data pada tahap ini dilakukan melalui
studi literatur, yaitu pendapat Sosrodarsono (1977) dan Mubyarto (1988).
Tabel 1
Rencana Variabel Bebas Penelitian
Kode
Variabel Bebas Penelitian
Sumber Pustaka
X.1
Variabel Sarana Pendidikan (Fisik)
Suparmoko : 2002
X.1.1
Adanya kemudahan untuk menuju tempat pendidikan
Talvitie (1999)
X.1.2
Bersekolah di luar desa bisa pulang pergi setiap hari
Suparmoko : 2002
X.1.3
Adanya keinginan masyarakat melanjutkan pendidikan lebih tinggi
Suparmoko : 2002
X.1.4
Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan
Suparmoko : 2002
X.1.5
Pembangunan sarana dan prasarana pendidikan tingkat lanjut
Suparmoko : 2002
X.2
Variabel Sarana Kesehatan (Fisik)
Suparmoko : 2002
X.2.1
Kemudahan menuju pusat kesehatan
Talvitie (1999)
X.2.2
Kemudahan distribusi tenaga kesehatan
Talvitie (1999)
X.2.3
Mengurangi/menghilangkan persepsi berobat alternatif
Suparmoko : 2002
X.2.4
TumbuhnXa kesadaran pentingnXa menjaga kesehatan lingkungan
Suparmoko : 2002
X.3
Variabel Lahan dan Kepemilikan (Sosial)
Suparmoko : 2002
X.3.1
Nilai jual lahan pekarangan meningkat
Suparmoko : 2002
X.3.2
Adanya perubahan fungsi lahan
Suparmoko : 2002
X.3.3
kejelasan status kepemilikan lahan
Suparmoko : 2002
X.3.4
Meningkatnya jumlah investor luar
Suparmoko : 2002
X.3.5
Meningkatnya nilai jual tanah
Suparmoko : 2002
X.3.6
Kemudahan distribusi jaringan listrik
Talvitie (1999)
X.3.7
Kemudahan distribusi jaringan PDAM
Talvitie (1999)
Persepsi Masyarakat Terhadap Keberhasilan Pembangunan Jalan
Desa Di Banjarlor Kabupaten Brebes Dengan Menggunakan
Analisis Regresi Linear Berganda
Vol 1, No 2 Oktober 2022
https://jetbis.al-makkipublisher.com/index.php/al/index
105
X.3.8
Kemudahan distribusi jaringan telepon
Talvitie (1999)
Variabel Bebas Penelitian
Sumber Pustaka
Variabel Aksesbilitas (Sosial)
Talvitie (1999)
Kemudahan dari atau menuju desa
Talvitie (1999)
Kepemilikan kendaraan
Talvitie (1999)
Biaya lebih murah
Talvitie (1999)
Waktu tempuh lebih cepat
Talvitie (1999)
Peningkatan jalan darat
Talvitie (1999)
Variabel Mata Pencaharian (Ekonomi)
Suparmoko : 2002
Kemudahan menuju tempat pekerjaan
Talvitie (1999)
Menambah peluang pekerjaan lain
Suparmoko : 2002
Kemudahan menjual hasil pekerjaan
Talvitie (1999)
Menampung tenaga kerja
Suparmoko : 2002
Menambah penghasilan
Suparmoko : 2002
Menambah sumber penghasilan
Suparmoko : 2002
Membuka lahan pertanian/perkebunan
Suparmoko : 2002
Variabel Prasarana Permukiman
Talvitie (1999)
Kemudahan distribusi jaringan listrik
Talvitie (1999)
Kemudahan distribusi jaringan PDAM
Talvitie (1999)
Kemudahan distribusi jaringan telepon
Talvitie (1999)
Kemudahan distribusi jaringan persampahan
Suparmoko : 2002
Kemudahan distribusi jaringan drainase
Suparmoko : 2002
Vol 1, No 2 Oktober, 2022
Persepsi Masyarakat Terhadap Keberhasilan Pembangunan Jalan
Desa Di Banjarlor Kabupaten Brebes Dengan Menggunakan
Analisis Regresi Linear Berganda
https://jetbis.al-makkipublisher.com/index.php/al/index
Variabel Kelestarian Lingkungan
Suparmoko : 2002
Adanya perubahan fungsi lahan
Suparmoko : 2002
kejelasan status kepemilikan lahan warga
Suparmoko : 2002
Kode
Variabel Bebas Penelitian
Sumber Pustaka
X.7.3
Meningkatnya jumlah investor luar
Talvitie (1999)
X.7.4
Meningkatnya nilai jual tanah
Suparmoko : 2002
X.7.5
Nilai jual lahan pekarangan meningkat
Suparmoko : 2002
X.7.6
Keseimbangan lingkungan menurun
Talvitie (1999)
Sumber : Hasil Interpretasi Peneliti, 2019
Tabel 2
Rencana Variabel Terikat Penelitian
Kode Variabel Terikat Penelitian Sumber Pustaka
Y
Keberhasilan Pembangunan Jalan Poister dan Harris (2000)
Y.1
Kemajuan desa sebelum adanya jalan darat Poister dan Harris
(2000)
Y.2
Meningkatnya aksesbilitas masyarakat Talvitie (1999)
Y.3
Adanya kemudahan akses dengan pihak luar Poister dan Harris (2000)
Y.4
Adanya perubahan taraf kehidupan masyarakat desa Poister dan Harris
(2000)
Y.5
Membuka keterisolasian (Sabari, 1994)
Y.6
Penghematan biaya masyarakat dalam melakukan perjalanan Talvitie (1999)
Sumber : Hasil Interpretasi Peneliti, 2019
G. Pengukuran Variabel
Untuk mengukur masing - masing variabel, digunakan skala Likert 1-5 dengan
kriteria sebagai berikut:
Tabel 3
Kriteria Pengukuran Variabel
SKOR JAWABAN
KRITERIA
Skala
Keterangan
Mean
Keterangan
1
Sangat tidak setuju
1,00-1,50
Sangat rendah Sangat buruk
2
Tidak setuju
1.51-2,50
rendah Buruk
3
Ragu-ragu
2,51-3,50
sedang cukup baik
Persepsi Masyarakat Terhadap Keberhasilan Pembangunan Jalan
Desa Di Banjarlor Kabupaten Brebes Dengan Menggunakan
Analisis Regresi Linear Berganda
Vol 1, No 2 Oktober 2022
https://jetbis.al-makkipublisher.com/index.php/al/index
107
4
setuju
3,51-5,00
tingi baik
5
Sangat setuju
4,51-5,00
Sangat tinggi Sangat baik
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019
H. Metode Analisis Data
Literatur yang digunakan sebagai acuan dalam analisis data pada penelitian ini adalah
Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini
digunakan batuan software SPSS dengan memakai metode statistic sebagaimana dijelaskan
berikut ini.
I. Analisis Deskriptif
Metode statistik yang digunakan dalam analisis deskriptif penelitian ini:
a. Metode
b. statistik Nilai Rata - rata (Mean), untuk mengetahui frekuensi dari setiap jawaban pada
item - item pertanyaan tertentu yang diberikan oleh responden. Dengan demikian akan
diketahui manakah dari setiap item pada masing - masing pertanyaan yang lebih prioritas
keadaan. Untuk menghitung ( ),Rumus yang digunakan adalah (Walpole, 1986) :
Y = ∑
𝑥
1-
n ……………………………(3.3)
Dimana :
Y
1
= data ke-i
n = banyaknya data
Metode statistik Nilai persentase, untuk mempersentasekan jawaban - jawaban yang diberikan
oleh responden pada item - item pertanyaan kuesioner. Untuk menghitung nilai persentase
digunakan rumus (Walpole, 1986):
Nilai persentase =
Nilai Data
Y 100 % ..................................................................
(3.4)
Jumlah Total Data
J. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Angket
Ada dua syarat penting yang berlaku pada sebuah angket, yaitu keharusan sebuah angket
untuk valid dan reliabel (Tamin, 2000). Suatu angket dikatakan valid (sah), jika pertanYaan
pada suatu angket untuk mengungkapkan sesuatu Yang akan diukur oleh angket tersebut.
Sedangkan suatu angket dikatakan reliabel (andal), jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran validitas dan
reabilitas pada dasarnya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu (Tamin, 2000):
a. Repeated measure atau ukur ulang. Di sini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama
pada waktu yang berbeda (sebulan lagi, lalu dua bulan lagi, dan seterusnya), dan dilihat
apakah dia tetap konsisten dengan jawabannya.
b. One shot atau diukur sekali saja. Di sini pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya
dibandingkan dengan pertanyaan lain.
Dalam penelitian ini, keandalan angketnya diukur sekali saja (one shot) dengan bantuan
SPSS. Tingkat signifikasi (α) yang digunakan adalah 5 %. Uji Validitas dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus :
Vol 1, No 2 Oktober, 2022
Persepsi Masyarakat Terhadap Keberhasilan Pembangunan Jalan
Desa Di Banjarlor Kabupaten Brebes Dengan Menggunakan
Analisis Regresi Linear Berganda
https://jetbis.al-makkipublisher.com/index.php/al/index
1
2
2
( )
α
𝑘
𝑠1
𝑆
gab
= (
1+ 2
)
(𝑛1+𝑛2−2) ……………………………(3.6)
Dimana :
Y
1 = rata-rata
skor jaw
aban kelompok tinggi
2 = rata-rata skor jawaban kelompok rendah
n1 = jumlah sampel (27 %) kelompok tinggi
n2 = jumlah sampel (27 %) kelompok rendah
S
2
= varians kelompok tinggi
S
2
= varians kelompok rendah
Apabila t terhitung t tabel, maka instrumen dinyatakan valid. Karena uji validitas pada
penelitian ini menggunakan program SPSS v.20, dimana hasil yang didapatkan adalah r (bukan t),
maka dalam hal ini t dapat dikonversikan menjadi r, yaitu dengan rumus:
𝑡
2
𝑟 =
……………………………(3.7)
𝑡 + 𝑛−2
Dimana
n = jumlah variabel
Adapun dasar pengambilan keputusan dari uji validitas menggunakan program SPSS v.20
adalah sebagai berikut :
a. Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, maka butir variabel tersebut valid.
b. Jika hasil tidak positif, dan/atau r hasil <r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid.
Cara mendapatkan r tabel ialah dengan melihat r tabel dengan ketentuan jumlah sampel
serta derajat kesalahan yang disepakati. Sedangkan untuk menguji reliabilitas suatu angket
digunakan rumus Cronbach Alpha sebagai berikut :
2
= [ ] [1 ] ……………………………(3.8)
𝑘−1
dimana :
k = jumlah item
∑S1² = jumlah varians skor total
Si² = varians responden untuk item ke-i
Dasar pengambilan keputusan adalah apabila α positif, serta α> r table, maka butir atau
variabel tersebut. Sedangkan jika α negatif dan/atau α< r table, maka butir atau variabel tersebut
tidak reliabel.
K. Analisis Regresi
Analisis regresi berganda digunakan untuk membantu mengetahui seberapa besar
pengaruh persepsi manfaat yang diterima masyarakat terhadap hasil pembangunan jalan.
𝑆 ( )
t =
𝑥
1−
𝑥
2
1
1
𝑔𝑎𝑏
+
……………………………(3.5)
Persepsi Masyarakat Terhadap Keberhasilan Pembangunan Jalan
Desa Di Banjarlor Kabupaten Brebes Dengan Menggunakan
Analisis Regresi Linear Berganda
Vol 1, No 2 Oktober 2022
https://jetbis.al-makkipublisher.com/index.php/al/index
109
Persamaan garis regresi yang digunakan adalah:
Y = f (X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7) ………………………………………(3.9)
Dimana :
Y = Manfaat pembangunan jalan (variabel terikat)
F = Konstanta (intercept)
X
1-7
= Variabel bebas penelitian
Untuk mengetahui pengaruh beberapa variabel tersebut digunakan analisis varian (f- test)
dan analysis student (t-test). Persyaratan untuk bisa menggunakan persamaan regresi berganda
adalah terpenuhinya asumsi klasik. Untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang efisien dan tidak
bias atau BLUE (Best Linear Unbias Estimator) dari satu persamaan regresi berganda dengan
metode kuadrat terkecil (least square), maka perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui
model regresi yang dihasilkan memenuhi persyaratan asumsi klasik. Sedangkan untuk mengatahui
pengaruh serentak dan parsial variabel bebas (independent variable) terhadap variable terikat
(dependent variable) digunakan analisis varian (f-test) dan analisis student (t-test).
HASIL DAN PEMBAHASAN
L. Uji Validitas
Uji validitas adalah untuk menentukan apakah butir pertanyaan yang dipergunakan dalam
kuesioner mampu mengukur apa yang ingin diukur. Penentuan valid atau tidaknya sebuah butir
pertanyaan dilakukan dengan membandingkan antara nilai r hitung dengan r tabel. Jika r hitung
> r tabel maka butir tersebut valid atau mampu mengukur apa yang ingin diukur, dan sebaliknya
jika r hitung < r tabel, maka butir tersebut tidak valid dan harus dikeluarkan dari model
penelitian.
Dalam pengujian validitas ini jumlah responden sebanyak 97 orang. Untuk jumlah
responden (N) sebanyak 97 dengan taraf signifikansi sebesar 5% diperoleh nilai r tabel adalah
sebesar 0,203. Untuk memudahkan perhitungan digunakan alat bantu berupa Program SPSS
Versi 22.
M. Variabel Sarana Pendidikan (Fisik) (X1)
Hasil uji validitas kuesioner variabel sarana pendidikan (fisik) dengan 5 buah indikator
adalah sebagai berikut:
Tabel 4
Uji Validitas Kuesioner Variabel Sarana Pendidikan (Fisik) (X1)
Indikator
r hitung
r tabel
Keterangan
X1.1
0,625
0,203
Valid
X1.2
0,604
0,203
Valid
X1.3
0,911
0,203
Valid
X1.4
0,771
0,203
Valid
X1.5
0,497
0,203
Valid
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Pada tabel tersebut tampak bahwa nilai r hitung paling rendah adalah 0,497 yang masih di
atas 0,203. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa indikator yang digunakan dalam variabel
sarana pendidikan (fisik) adalah valid atau mampu mengukur data dari variabel yang diteliti
secara tepat karena r hitung > r tabel.
N. Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seseorang terhadap
Vol 1, No 2 Oktober, 2022
Persepsi Masyarakat Terhadap Keberhasilan Pembangunan Jalan
Desa Di Banjarlor Kabupaten Brebes Dengan Menggunakan
Analisis Regresi Linear Berganda
https://jetbis.al-makkipublisher.com/index.php/al/index
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran yang dipergunakan
dalam penelitian ini menggunakan uji Statistik Alpha Cronbach. Suatu rangkaian pertanyaan
dikatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien Alpha Cronbach di atas 0,6. Berikut adalah
nilai Koefisien Alpha Cronbach yang diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan
Program SPSS Versi 22.
Tabel 5
Uji Reliabilitas
(X3)
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai Koefisien Cronbach Alpha pada variabel penelitian
berkisar antara 0,642 - 0,942. Nilai tersebut diatas 0,6. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa rangkaian variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.
O. Uji Normalitas
Berdasarkan pengujian dengan bantuan Program SPSS V.22 didapatkan hasil sebagai
berikut :
Gambar 5
Kurva Normal P-Plot
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
gambar Normal P-Plot terlihat bahwa data (titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
P. Uji Multikolinieritas
Berdasarkan pengujian dengan bantuan Program SPSS V.22 didapatkan hasil uji
multikolinieritas yang dapat memberikan gambaran data sebagaimana terlihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 6
Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel
Cronbach Alpha
Nilai Batas
Keterangan
Variabel Sarana Pendidikan (Fisik) (X1)
0,804
0,6
Reliabel
Variabel Sarana Kesehatan (Fisik) (X2)
0,656
0,6
Reliabel
Variabel Lahan dan Kepemilikan (Sosial)
0,642
0,6
Reliabel
Variabel Aksesbilitas (Sosial) (X4) 0,721
0,6
Reliabel
Variabel Mata Pencaharian (Ekonomi) (X5
)
0,802
0,6
Reliabel
Variabel Prasarana Permukiman (X6)
0,782
0,6
Reliabel
Variabel Kelestarian Lingkungan (X7)
0,942
0,6
Reliabel
Variabel Keberhasilan Pembangunan Jalan
0,685
0,6
Reliabel
Persepsi Masyarakat Terhadap Keberhasilan Pembangunan Jalan
Desa Di Banjarlor Kabupaten Brebes Dengan Menggunakan
Analisis Regresi Linear Berganda
Vol 1, No 2 Oktober 2022
https://jetbis.al-makkipublisher.com/index.php/al/index
111
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
No
Variabel
Nilai VIF
1
Variabel Sarana Pendidikan (Fisik) (X1)
3.670
2
Variabel Sarana Kesehatan (Fisik) (X2)
2.010
3
Variabel Lahan dan Kepemilikan (Sosial) (X3)
2.345
4
Variabel Aksesbilitas (Sosial) (X4)
7.134
5
Variabel Mata Pencaharian (Ekonomi) (X5)
9.018
6
Variabel Prasarana Permukiman (X6)
5.221
7
Variabel Kelestarian Lingkungan (X7)
5.581
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Dari hasil output data di atas didapatkan bahwa semua nilai VIF < 10, ini berarti tidak
terjadi multikolinieritas dan menyimpulkan bahwa uji multikolinieritas terpenuhi.
Q. Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan pengujian dengan bantuan Program SPSS V.20 didapatkan hasil sebagai
berikut :
Gambar 6
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas titik - titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat dikatakan uji
heteroskedastisitas terpenuhi.
R. Uji Autokorelasi
Berdasarkan pengujian dengan bantuan Program SPSS V.22 didapatkan hasil nilai Durbin
Watson sebesar 1,950. Nilai Durbin Watson sebesar 1,950 akan dibandingkan dengan nilai
tabel pada taraf signifikansi 5%, jumlah sampel 97 dan tujuh variabel bebas, ditemukan nilai
batas atas Durbin Watson (du) = 1,8264. Kesimpulannya tidak terjadi autokorelasi karena nilai
Durbin Watson = 1,950 terletak diantara du dan (4 du) atau 1,8264 < 1,950 < 2,1736.
S. Persamaan Regresi
Analisis statistik induktif dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu
: variabel sarana pendidikan (fisik), sarana kesehatan (fisik), lahan dan kepemilikan (sosial),
aksesbilitas (sosial), mata pencaharian (ekonomi), variabel prasarana permukiman serta
variabel kelestarian lingkungan terhadap variabel terikat yaitu keberhasilan pembangunan
jalan. Analisis statistik induktif yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel - variabel
bebas tersebut terhadap variabel terikat adalah analisis regresi linier berganda, dengan hasil
sebagai berikut:
Vol 1, No 2 Oktober, 2022
Persepsi Masyarakat Terhadap Keberhasilan Pembangunan Jalan
Desa Di Banjarlor Kabupaten Brebes Dengan Menggunakan
Analisis Regresi Linear Berganda
https://jetbis.al-makkipublisher.com/index.php/al/index
Tabel 7
Hasil Uji Linier Berganda
Variabel Bebas
Koefisien
Intercept (konstanta)
5,215
Variabel Sarana Pendidikan (Fisik) (X1)
0,470
Variabel Sarana Kesehatan (Fisik) (X2)
0,085
Variabel Lahan dan Kepemilikan (Sosial) (X3)
0,321
Variabel Aksesbilitas (Sosial) (X4)
0,077
Variabel Mata Pencaharian (Ekonomi) (X5)
0,479
Variabel Prasarana Permukiman (X6)
0,046
Variabel Kelestarian Lingkungan (X7)
(-0,322)
Sumber: Data Primer yang diolah, 2019
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dibuat model regresi linier berganda pada variabel-variabel
bebas dan terikat yaitu :
Y = 5,215 + 0,470X
1
+ 0,085X
2
+ 0,321X
3
+ 0,077X
4
+ 0,479X
5
+ 0,046X
6
- 0,322X
7
dimana:
Y = variabel terikat (Keberhasilan Pembangunan Jalan) X1 =
Variabel Sarana Pendidikan (Fisik)
X2 = Variabel Sarana Kesehatan (Fisik)
X3 = Variabel Lahan dan Kepemilikan (Sosial) X4 =
Variabel Aksesbilitas (Sosial)
X5 = Variabel Mata Pencaharian (Ekonomi) X6 =
Variabel Prasarana Permukiman
X7 = Variabel Kelestarian Lingkungan Persamaan regresi di atas menunjukkan:
a. Konstanta sebesar 5,215 artinya bahwa tanpa peran dari variabel sarana pendidikan (fisik),
sarana kesehatan (fisik), lahan dan kepemilikan (sosial), aksesbilitas (sosial), mata
pencaharian (ekonomi), variabel prasarana permukiman serta variabel kelestarian lingkungan
maka keberhasilan pembangunan jalan adalah konstan atau tetap yaitu sebesar 5,215.
b. Koefisien regresi variabel sarana pendidikan (fisik) (X1) sebesar 0,470 menunjukkan bahwa
peningkatan variabel sarana pendidikan (fisik) dapat meningkatkan keberhasilan
pembangunan jalan, demikian sebaliknya penurunan variabel sarana pendidikan (fisik)
berakibat pada menurunnya keberhasilan pembangunan jalan dengan asumsi variabel bebas
lain bernilai konstan.
c. Koefisien regresi variabel sarana kesehatan (fisik) (X2) sebesar 0,085 menunjukkan bahwa
peningkatan variabel sarana kesehatan (fisik) dapat meningkatkan keberhasilan pembangunan
jalan, demikian sebaliknya penurunan variabel sarana kesehatan (fisik)dapat berakibat
pada menurunnya keberhasilan pembangunan jalan dengan asumsi variabel bebas lain bernilai
konstan.
d. Koefisien regresi variabel lahan dan kepemilikan (sosial) (X3) sebesar 0,321 menunjukkan
bahwa peningkatan variabel lahan dan kepemilikan (sosial) dapat meningkatkan keberhasilan
pembangunan jalan, demikian sebaliknya penurunan variabel lahan dan kepemilikan (sosial)
dapat berakibat pada menurunnya keberhasilan pembangunan jalan dengan asumsi variabel
bebas lain bernilai konstan.
e. Koefisien regresi variabel aksesbilitas (sosial) (X4) sebesar 0,077 menunjukkan bahwa
peningkatan variabel aksesbilitas (sosial) dapat meningkatkan keberhasilan pembangunan
jalan, demikian sebaliknya penurunan variabel aksesbilitas (sosial) dapat berakibat pada
Persepsi Masyarakat Terhadap Keberhasilan Pembangunan Jalan
Desa Di Banjarlor Kabupaten Brebes Dengan Menggunakan
Analisis Regresi Linear Berganda
Vol 1, No 2 Oktober 2022
https://jetbis.al-makkipublisher.com/index.php/al/index
113
menurunnya keberhasilan pembangunan jalan dengan asumsi variabel bebas lain bernilai
konstan.
f. Koefisien regresi variabel mata pencaharian (ekonomi) (X5) sebesar 0,479 menunjukkan
bahwa peningkatan variabel mata pencaharian (ekonomi) dapat meningkatkan keberhasilan
pembangunan jalan, demikian sebaliknya penurunan variabel mata pencaharian (ekonomi)
dapat berakibat pada menurunnya keberhasilan pembangunan jalan dengan asumsi variabel
bebas lain bernilai konstan.
g. Koefisien regresi variabel prasarana permukiman (X6) sebesar 0,046 menunjukkan bahwa
peningkatan variabel prasarana permukiman dapat meningkatkan keberhasilan pembangunan
jalan, demikian sebaliknya penurunan variabel prasarana permukiman dapat berakibat pada
menurunnya keberhasilan pembangunan jalan dengan asumsi variabel bebas lain bernilai
konstan.
h. Koefisien regresi variabel kelestarian lingkungan (X7) sebesar (-0,322) menunjukkan bahwa
peningkatan variabel kelestarian lingkungan dapat menurunkan keberhasilan pembangunan
jalan, demikian sebaliknya penurunan variabel kelestarian lingkungan dapat berakibat pada
meningkatnya keberhasilan pembangunan jalan dengan asumsi variabel bebas lain bernilai
konstan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil-hasil analisis dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut:Variabel yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan jalan adalah variabel
sarana pendidikan (fisik), sarana kesehatan (fisik), lahan dan kepemilikan (sosial), aksesbilitas
(sosial), mata pencaharian (ekonomi), variabel prasarana permukiman serta variabel kelestarian
lingkungan. Besarnya nilai koefisien regresi masing-masing variabel yaitu variabel sarana
pendidikan (fisik) sebesar 0,470, variabel sarana kesehatan (fisik) sebesar 0,085, variabel lahan
dan kepemilikan (sosial) sebesar 0,321, variabel aksesbilitas (sosial) sebesar 0,077, mata
pencaharian (ekonomi) sebesar 0,479, variabel prasarana permukiman sebesar 0,046 serta variabel
kelestarian lingkungan sebesar (- 0.322).Berdasarkan besarnya nilai koefisien regresi maka
variabel yang paling berpengaruh dominan terhadap keberhasilan pembangunan jalan adalah
variabel mata pencaharian (ekonomi) yang ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi sebesar
0,479.Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka dapat diberikan saran-saran sebagai
berikut.Hasil penelitian dapat dijadikan masukan bagi pihak yang terkait terutama seluruh pihak
yang terlibat dalam pembangunan jalan. Variabel yang paling dominan adalah variabel mata
pencaharian (ekonomi), sehingga apabila dampak dari aspek peningkatan ekonomi masyarakat
sangat dirasakan maka keberhasilan pembangunan jalan dapat dipasrikan berhasil.Penelitian ini
masih dapat diperdalam dengan menambah variabel-variabel bebas (independent variable) selain
tujuh variabel di atas, atau lebih diperluas lagi dengan mengambil lokasi penelitian di tempat lain.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2002). Proses Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka
Cipta.Google Scholar
Biang, Feri Daud. (2008). Dampak Pembangunan Jalan Metro Tanjung Bunga Terhadap
Komunitas Nelayan di Kota Makassar. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Google Scholar
Vol 1, No 2 Oktober, 2022
Persepsi Masyarakat Terhadap Keberhasilan Pembangunan Jalan
Desa Di Banjarlor Kabupaten Brebes Dengan Menggunakan
Analisis Regresi Linear Berganda
https://jetbis.al-makkipublisher.com/index.php/al/index
Bourne, Larry S. (1982). Internal structure of the city: readings on urban form, growth, and policy.
Oxford University Press, USA. Google Scholar
Budihardjo, Eko. (1997). Tata Ruang Kota Perkotaan. Bandung: PT. Alumni. Google Scholar
Budihardjo, Eko, & Hardjohubojo, Sudanti. (1993). Kota Berwawasan Lingkungan. Google
Scholar
Diantoro, Wahudin. (2020). Studi Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Kegiatan
Pembangunan Jalan Desa Di Banjarlor Kabupaten Brebes. Universitas Islam Sultan Agung
Semarang. Google Scholar
Djarwanto, Pangestu Subagyo, & Subagyo, Pangestu. (1996). Statistik Induktif Edisi Keempat.
Yogyakarta: BPFE. Google Scholar
Follett, Richard J. (2005). The sugar masters: planters and slaves in Louisiana’s cane world,
1820-1860. LSU Press. Google Scholar
Ghozali, I. (2001). Multivariate dengan Program PLS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
Semarang. Google Scholar
Hadi, Sudharto P. (2005). Dimensi lingkungan perencanaan pembangunan edisi kedua.
Yogyakarta: Penerbit Gajah Mada University Press Anggota IKAPI, 0507130-C2E. Google
Scholar
Hidayat, Komaruddin. (2003). Agama masa depan: perspektif filsafat perennial. Gramedia
Pustaka Utama. Google Scholar
Kartodirdjo, Sartono. (1988). Pembangunan pedesaan di Indonesia. Google Scholar
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Rineka
Cipta. Open University Press & Chicago, IL: Dorsey Press. Google Scholar
Oktora, Roni. (2011). Persepsi Masyarakat Terhadap Pembangunan Jalan Lingkar Utara Kota
Solok Provinsi Sumatera Barat. Program Magister Ilmu Lingkungan. Google Scholar
Poister, Theodore H. (2010). The future of strategic planning in the public sector: Linking strategic
management and performance. Public Administration Review, 70, s246s254. Google
Scholar
Sugiyono, M. P. P., & Kuantitatif, P. (2009). Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta. Cet. Vii.
Google Scholar
Tamin, Ofyar Z. (2000). Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Bandung. Edisi Ke-2 ITB.
Persepsi Masyarakat Terhadap Keberhasilan Pembangunan Jalan
Desa Di Banjarlor Kabupaten Brebes Dengan Menggunakan
Analisis Regresi Linear Berganda
Vol 1, No 2 Oktober 2022
https://jetbis.al-makkipublisher.com/index.php/al/index
115
Google Scholar
Walpole, R. (1986). E. and Myers, R. H. Probability and Statistics for Engineers and Sciences.
Google Scholar
Warpani, Suwardjoko. (1990). Merencanakan sistem perangkutan. ITB. Google Scholar
licensed under a
Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License